Sad Ending - Part I

Saturday, October 15, 2011


Terasa matahari sudah tepat berada di atas kepalaku. Memancarakan cahaya yang begitu panas hanya untukku. Di sekitaran  sangat jelas terlihat tumpukan mobil-mobil mewah saling berdesakan di jalan utama menuju kota. Walaupun terlintas di pikiranku untuk menggunakan jasa busway, tapi hilanglah. Mengingat bahwa uang ini akan kugunakan untuk kepentingan lain. Mungkin hanya sapu tangan merah inilah yang bersedia selalu membantuku untuk melepaskan rasa lelah dari perjalananku dari rumah ke kampus.
Tertulis di depan sebuah gedung mewah “Stern University”. Setiap saat sampai di tempat ini selalu terpikir tentang masa depanku. Terlihat pulahan orang dengan style yang berbeda-beda berlalu lalang di hadapanku. Aku hanya memandang dengan pikiran kosong. Lantai dua, kelas Fremdsprache adalah tujuan pertama hari ini aku masuk kuliah. Sudah banyak orang yang masuk kelas ini, terlihat barisan belakang sudah cukup terpenuhi oleh mahasiswa yang lain. Memang semenjak aku kuliah di sini, aku selalu mengambil barisan depan agar lebih dapat berkonsentrasi dalam pelajaran.
Tempat yang biasa aku duduki saat pelajaran Mr. William ini sudah terambil. Terpaksa aku mengambil kursi lain yang berada di barisan depan. Ku letakkan tas di samping kursi dan membaringkan kepalaku beberapa saat untuk istirahat. Tidak terbayang olehku bahwa aku selalu duduk sendiri di sini, sedangkan terlihat mahasiswa yang lain sedang asyik berbicara dengan temannya, entah membicarakan apa tetapi sempat terdengar olehku mereka membicarakan  mengenai acara pesta yang akan diselenggarakan malam sabtu ini. Acara pesta ini memang yang di tunggu-tunggu oleh mahasiswa yang lainnya, karena selain menghibur juga ada di adakan  Licht Theater, yang dalam bahasa Indonesia yaitu teater cahaya. Acara ini adalah acara terbuka untuk semua mahasiswa Stren, baik itu mahasiswa semester awal atau semester akhir.
Jam 09:00 tepat pelajaran Mr. William di mulai, tetapi tidak seperti biasa Mr. William terlambat beberapa saat masuk ke kelas. Setelah pelajaran selesai, aku mendatangi meja Mr. William

“Ausgezeichnetes Material“ (materi yang sangat bagus)

“Ich danke Ihnen, werden Sie wahrscheinlich wäre es lieber, wenn es das nächste Kapitel erreicht“ (terimakasih, kamu mungkin akan lebih menyukainya jika sudah mencapai bab selanjutnya)

“Natürlich, aber warum war es zu spät zum Unterricht“ (tentu, tetapi mengapa tadi ada terlamabat masuk kelas)

“Ich bin in einem Raum oberhalb Ankündigung stecken. Sie können es jetzt sehen“ (saya sedang menempelkan pengumuman di ruangan atas. kamu dapat melihatnya sekarang)

“Ich werde sehen, es“ (tentu, saya akan melihatnya)

        Mungkin pengumuman ini sangat peting karena Mr. William sendiri yang memasangnya. Pengumuman biasanya di ada di ruang atas. Menggunakan tangga bisa lebih cepat untuk kesana. Dari balik pintu sudah terdengar mahasiswa lainnya sudah berada di sana. Ketika aku membuka pintu ruang Bekanntmachung, aku di sambut dengan sinar putih yang cukup terang  keluar dari dalam ruangan itu. Sehingga aku tidak sempat melihat apapun ke dalam ruangan itu.

Share This Post

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...